SEJARAH SINGKAT FORKEIS (Forum Kajian Ekonomi Syariah)

Lahirnya FORKEIS tidak terlepas dari perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia dan dinamika kajian Ekonomi Islam dikalangan mahasiswa yang terakomodasi dalam sebuah kelompok-kelompok kecil/kajian ekonomi islam dalam lingkup UIN Alauddin. Pembentukkan FORKEIS pada masa Jabatan Abdul Hadi di HMJ Ekonomi Islam periode 2009-2010. Di gagas oleh 3 orang mahasiswa yaitu Abdul Hadi, Awaluddin dan Mega Oktaviany dari jurusan ekonomi islam angkatan 2007. Yang di motori oleh Mega Oktaviany, mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2007 pada tanggal 25 Februari 2009 M tepatnya 29 Safar 1430 H, dan di Inspirasi oleh bapak Amiruddin K. S.Ag., M.EI (Dosen Ekonomi Islam Fak. Syariah & Hukum). Ketika itu hanya di tentukan penanggung jawab saja. Bahkan belum ada pembentukan azas, visi dan misi, serta tujuan dan perangkat organisasi lainnya.
Kemudian dalam perjalanannya sempat fakum dengan relatif lama, karena pendiri FORKEIS sendiri pengurus HMJ Ekonomi Islam pada saat itu dalam transisi pengurus. Kemudian pada Bulan desember 2009 FORKEIS mendapatkan informasi dari teman-teman FoSEI UNHAS Makassar, yakni menawarkan kerjasama dalam kegiatan Syariah Economic Training (SET). Akhirnya FORKEIS menerima tawaran tersebut, FORKEIS sendiri menjadi peserta penuh yang diselenggarakan oleh FoSEI UNHAS. Dari UIN itu sendiri untuk perwakilan FORKEIS ada sekitar 50 orang dari angkatan 2008 dan 2009. Yang ternyata 2 angkatan ini sangat respon dan memiliki semangat yang sama untuk menggali Ekonomi Syariah dan dapat bersaing dengan kampus lain. Pada tanggal 23 Maret 2010 M tepatnya 7 Rabiul Akhir 1431 H, di buat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, yang masih di ketuai oleh saudari Mega Oktaviany. Pada tahapan ini FORKEIS sudah dikenal luas minimal di kalangan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum. Serta telah mengikuti secara aktif kegiatan-kegiatan, serta kajian intensif. Harapan FORKEIS ingin memfasilitasi mahasiswa yang ada untuk dapat mengembangkan Ekonomi Syariah secara regional dan nasional.